Balikpapan, – Seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pertumbuhan industri di Kalimantan Timur, volume sampah di Kota Balikpapan melonjak tajam. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan mencatat peningkatan signifikan dalam produksi sampah, dipicu oleh aktivitas pembangunan infrastruktur dan pertambahan penduduk.
Menurut Kepala DLH, Sudirman Djayaleksana, proyek IKN dan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Pertamina berdampak langsung pada kenaikan volume sampah.
“Peningkatan aktivitas pembangunan turut memicu kenaikan sampah, terutama dari proyek besar seperti kilang dan IKN,” ujarnya pada Kamis (31/10/24).
DLH mengelola sekitar 500 ton sampah per hari, dengan volume yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berhasil ditekan hingga 380-400 ton per hari.
Untuk mengatasi lonjakan ini, DLH Balikpapan bekerja sama dengan bank sampah, beberapa startup, dan menerapkan teknologi aplikasi seperti CiROS yang memungkinkan warga melaporkan sampah sekaligus mendapatkan insentif.
“Melalui aplikasi ini, kami harap kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah terus meningkat,” tambah Sudirman.
DLH juga membangun fasilitas Material Recovery Facility (MRF) di Gunung Bahagia serta Pusat Daur Ulang (PDU) di Daksa Kota Hijau dan KM 12 untuk mengurangi beban sampah. Selain itu, DLH menggandeng Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di tiap kecamatan agar pengelolaan sampah bisa lebih optimal.
Dengan kolaborasi masyarakat dan upaya DLH, diharapkan Kota Balikpapan dapat lebih siap menghadapi tantangan sampah di tengah pesatnya pembangunan IKN.
Ms/red
