Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
BalikpapanBeritaDaerahKalimantan TimurKawal Nusantara NewsPemerintahan

Pemkot Balikpapan Tangani 100 Kasus Pekerja Terlantar, Siapkan Rumah Singgah Eksekutif

498
×

Pemkot Balikpapan Tangani 100 Kasus Pekerja Terlantar, Siapkan Rumah Singgah Eksekutif

Sebarkan artikel ini
Caption: Kepala Dinsos Balikpapan, Edi Gunawan. (Foto: Istimewa.)
Example 728x250

BALIKPAPAN – Sepanjang tahun lalu, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Sosial (Dinsos) menangani lebih dari 100 kasus pekerja terlantar. Berbagai persoalan menjadi latar belakang kasus ini, mulai dari penipuan perekrutan kerja hingga eksploitasi pekerja di perkebunan kelapa sawit.

Kepala Dinsos Balikpapan, Edi Gunawan, mengungkapkan bahwa dalam menangani pekerja terlantar, pihaknya menggandeng berbagai elemen masyarakat.

“Selain dana dari Kementerian Sosial (Kemensos), kami juga mendapat dukungan dari masyarakat, CSR, Badan Jakart, dan sejumlah paguyuban seperti masyarakat Jawa Timur. Mereka membantu memulangkan pekerja terlantar ke daerah asal,” ujar Edi saat ditemui pada Rabu (22/1).

Edi menjelaskan, sebagian besar kasus bermula dari janji manis pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

“Banyak korban yang dijanjikan pekerjaan dengan fasilitas lengkap di kampung halaman, tetapi kenyataannya jauh berbeda. Bahkan ada yang ditelantarkan,” jelasnya.

Mayoritas pekerja terlantar yang ditangani berasal dari Pulau Jawa, disusul Nusa Tenggara Timur (NTT) dan beberapa daerah lainnya.

“Paling banyak dari Jawa, namun kami juga menangani kasus dari wilayah lain,” tambahnya.

Sebagai langkah perlindungan, Dinsos Balikpapan kini mempersiapkan rumah singgah eksekutif untuk pekerja terlantar. Fasilitas ini dirancang untuk menjadi tempat penampungan sementara sebelum proses pemulangan atau pencarian pekerjaan baru.

“Rumah singgah ini sudah dapat digunakan dalam keadaan mendesak meskipun belum sepenuhnya lengkap. Saat ini kapasitasnya sekitar 20 orang, tetapi fasilitas tempat tidur masih perlu ditambahkan,” kata Edi.

Rumah singgah tersebut berlokasi di Jalan Milono, kawasan Gunung Pasir, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota. Lokasi ini sebelumnya adalah panti asuhan Manuntung yang saat ini sedang diperbaiki agar memenuhi standar rumah singgah.

“Standar rumah singgah mencakup tempat tidur, lemari, ruang kunjungan, dan ruang pendampingan. Kami telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk renovasi dan pembangunan rumah singgah baru,” terang Edi.

Sebagai kota yang menjadi beranda Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Balikpapan menghadapi tantangan urbanisasi yang terus meningkat. Edi menekankan bahwa keberadaan rumah singgah sangat penting untuk memberikan perlindungan kepada pekerja terlantar.

“Rumah singgah ini adalah bentuk memanusiakan manusia. Setidaknya mereka punya tempat berlindung sementara sambil menunggu pemulangan atau mendapatkan pekerjaan baru,” tutupnya.

Ms/red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250