Kutai Barat – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kutai Barat, Sahadi dan Alexander Edmond (DIAMOND), dengan nomor urut 3, melanjutkan kampanye mereka melalui blusukan ke sejumlah pasar tradisional di wilayah Melak. Pada Rabu (2/10/2024),
Sahadi dan Momon mengunjungi dua pasar utama, yakni Pasar Olah Bebaya Melak dan Pasar Nala Linggang Bigung, untuk mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi para pedagang serta masyarakat setempat.
Di Pasar Melak, Sahadi menerima sambutan hangat dari para pedagang, yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mengemukakan beberapa persoalan yang mereka hadapi. Salah satu masalah utama yang disampaikan adalah buruknya kondisi fasilitas pasar, mulai dari drainase yang sering tersumbat hingga keterbatasan toilet. Selain itu, para pedagang juga mengeluhkan minimnya perlindungan terhadap barang dagangan mereka dari hujan, karena kurangnya atap pada teras depan kios.
“Pak Sahadi, kami sudah lama berjualan di sini. Yang kami butuhkan adalah perbaikan drainase, toilet, dan atap teras supaya air hujan tidak masuk ke kios kami,” ujar Santi, salah satu pedagang di pasar tersebut, yang diikuti oleh keluhan serupa dari pedagang lainnya.
Menanggapi hal ini, Sahadi dengan tegas menyatakan bahwa program prioritas pasangan DIAMOND mencakup perbaikan infrastruktur pasar, termasuk fasilitas dasar yang sangat diperlukan para pedagang dan pembeli. Ia berjanji, jika terpilih dalam Pilkada Kutai Barat, perbaikan pasar akan menjadi salah satu fokus utama pemerintahannya.
“Kami sudah siapkan program yang mencakup kebutuhan dasar masyarakat, termasuk perbaikan fasilitas pasar. Ini akan menjadi perhatian utama kami agar para pedagang dan pembeli bisa beraktivitas dengan nyaman,” tegas Sahadi, yang langsung disambut tepuk tangan para pedagang.
Sementara itu, Alexander Edmond, yang akrab disapa Momon, menambahkan bahwa pasangan DIAMOND juga berencana untuk menciptakan suasana pasar yang lebih nyaman dan ramah bagi pengunjung. Ia berjanji untuk membangun tempat istirahat dan fasilitas seperti warung kopi bagi pengunjung, sehingga pasar dapat menjadi tempat yang lebih menarik dan fungsional.
“Kami ingin membangun tempat istirahat, sehingga orang bisa berbelanja dengan lebih santai. Para suami bisa duduk santai minum kopi, sementara istri mereka berbelanja. Ini juga akan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar,” ungkap Momon.
Usai kunjungan di Pasar Olah Bebaya Melak, Sahadi dan Momon melanjutkan agenda mereka dengan blusukan ke Pasar Nala Linggang Bigung, di mana mereka kembali mendengarkan aspirasi pedagang dan memastikan bahwa kesejahteraan masyarakat akan menjadi komitmen utama jika mereka diberi kepercayaan memimpin Kutai Barat.
Moh. Fadhil/red
