NUSANTARA – Presiden Joko Widodo menghadiri Kompas 100 CEO Forum ke-15 tahun 2024, yang diselenggarakan di Ruang Konferensi Pers, Istana Garuda, Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Jumat, 11 Oktober 2024. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyoroti kebijakan pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diambil pada awal masa pemerintahannya.
Meskipun kebijakan tersebut menurunkan tingkat persetujuan publik dari 72 persen menjadi 43 persen, Presiden Jokowi menegaskan bahwa langkah ini memberikan ruang fiskal yang besar untuk pembangunan infrastruktur nasional. “Memutuskan sesuatu yang kita rencanakan, kita ukur, dan kita berani ambil risiko,” ujar Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa hasil dari pengalihan subsidi BBM telah dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur vital, mulai dari 366 ribu kilometer jalan desa, 6.800 embung, hingga 14.700 pasar desa. Infrastruktur jalan desa dinilai sangat penting sebagai jalur produksi bagi petani dan pekebun. Selain itu, pembangunan jalan tol sepanjang 2.433 kilometer, 26 bandara baru, dan 53 bendungan baru telah membantu menurunkan biaya logistik dari 24 persen menjadi 14 persen, serta mengurangi jumlah desa tertinggal secara signifikan.
“Pembangunan infrastruktur kita juga menaikkan peringkat daya saing global dari posisi 42 pada 2015 ke peringkat 27, dan peringkat inovasi global dari 97 melompat ke 54,” jelas Presiden Jokowi.
Menghadapi ketidakpastian global, Presiden mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu. Ia menegaskan bahwa di tengah kondisi dunia yang tidak pasti, ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5 persen, dan oleh karena itu penting untuk mengonsolidasikan bangsa.
“Bangsa ini harus berkonsolidasi, semua harus kompak dan bersatu, karena hampir semua negara sedang menghadapi ketidakpastian global,” tegas Jokowi.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Ms/red